01 April 2008
pada
03.54
|
Kehadiran Neo dalam kehidupan kami adalah suatu berkah yang sangat kami harapkan. Dua tahun kami telah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan momongan, akhirnya membuahkan hasil yang kami harapkan selama ini.
Awal kehamilan Mama Neo merupakan suatu proses yang sangat panjang dan melelahkan. Namun kami menjalaninya dengan senang hati dan penuh rasa syukur. Bagai mana tidak, saat awal kehamilan Mama Neo, Papa Neo tidak dapat mendampingi setiap saat. Papa Neo harus menyelesaikan pendidikan jenjang S2 di UGM, Jogja, sementara Mama Neo harus tinggal di Balikpapan karena masih harus bekerja. Namun sebisa mungkin Papa Neo bolak-balik Jogja-Balikpapan hanya untuk melihat perkembangan kehamilan Mama Neo. Hampir sebulan sekali Papa Neo mesti bolak-balik dan tentunya sudah tak terhitung berapa ongkos yang harus dikeluarkan. Tapi demi Mama dan Neo, buat Papa itu bukan apa2. Toh uang masih bisa dicari, sementara kepuasan batin itu belum tentu setiap saat hadir. Dan kepuasan batin itu adalah hadirnya calon penerus generasi Papa dan Mama Neo. Hari demi dari, bulan demi bulan kami jalani secara jarak jauh. Namun Papa Neo berusaha selalu ada pada saat jadwal kontrol kehamilan ke dokter. Kadang2 sih enggak bisa dampingin jg kalo pas jadwal kuliah lagi padat.
Dan pada akhir kehamilan Mama Neo, alhamdulillah Papa Neo udah banyak waktu longgar karena tinggal nyelesaiin tesis. Jadi cukup banyak waktu untuk dampingi Mama Neo. Saat masuk bulan ke-9, Mama dah mulai ambil cuti hamil. Tiap hari sebisa mungkin Mama jalan-jalan. Kata orang dan dokter sih biar nglahirinnya gampang. Jadi kalo ga pagi ya sore, Mama dan Papa Neo jalan2. Kadang keliling kampung, kadang-kadang ke lapangan Merdeka. Sebenarnya sih Papa Neo kasihan jg liat Mama jalan2 gt. Tau sendiri kan kalo hamil itu pasti berat banget :) Itu kami jalani sampe Mama Neo mulai terasa nyeri2.
Setelah menyelesaikan jalan2 sore, saat itu hari Kamis, Mama Neo dah mulai nyeri2 di perut. Kami pun mulai panik. Namun kata dokter, tanda2 kalo mau melahirkan adalah nyeri/mulas dengan intens setiap beberapa menit sekali disertai keluarnya bercak darah. Saat itu kira2 jam 8, intensitas nyeri masih kira2 30 menit sekali. Jadi kami belum memutuskan pergi ke RS. Lagipula belum ada bercak darah yang keluar. Tapi masuk jam 10, intensitas nyeri dah mulai sering (5 menit sekali) dan saat di cek, ternyata dah mulai keluar bercak. Jadi kamu pun putuskan untuk pergi ke RS. Saat itulah, perjuangan Mama dimulai.
Awal kehamilan Mama Neo merupakan suatu proses yang sangat panjang dan melelahkan. Namun kami menjalaninya dengan senang hati dan penuh rasa syukur. Bagai mana tidak, saat awal kehamilan Mama Neo, Papa Neo tidak dapat mendampingi setiap saat. Papa Neo harus menyelesaikan pendidikan jenjang S2 di UGM, Jogja, sementara Mama Neo harus tinggal di Balikpapan karena masih harus bekerja. Namun sebisa mungkin Papa Neo bolak-balik Jogja-Balikpapan hanya untuk melihat perkembangan kehamilan Mama Neo. Hampir sebulan sekali Papa Neo mesti bolak-balik dan tentunya sudah tak terhitung berapa ongkos yang harus dikeluarkan. Tapi demi Mama dan Neo, buat Papa itu bukan apa2. Toh uang masih bisa dicari, sementara kepuasan batin itu belum tentu setiap saat hadir. Dan kepuasan batin itu adalah hadirnya calon penerus generasi Papa dan Mama Neo. Hari demi dari, bulan demi bulan kami jalani secara jarak jauh. Namun Papa Neo berusaha selalu ada pada saat jadwal kontrol kehamilan ke dokter. Kadang2 sih enggak bisa dampingin jg kalo pas jadwal kuliah lagi padat.
Dan pada akhir kehamilan Mama Neo, alhamdulillah Papa Neo udah banyak waktu longgar karena tinggal nyelesaiin tesis. Jadi cukup banyak waktu untuk dampingi Mama Neo. Saat masuk bulan ke-9, Mama dah mulai ambil cuti hamil. Tiap hari sebisa mungkin Mama jalan-jalan. Kata orang dan dokter sih biar nglahirinnya gampang. Jadi kalo ga pagi ya sore, Mama dan Papa Neo jalan2. Kadang keliling kampung, kadang-kadang ke lapangan Merdeka. Sebenarnya sih Papa Neo kasihan jg liat Mama jalan2 gt. Tau sendiri kan kalo hamil itu pasti berat banget :) Itu kami jalani sampe Mama Neo mulai terasa nyeri2.
Setelah menyelesaikan jalan2 sore, saat itu hari Kamis, Mama Neo dah mulai nyeri2 di perut. Kami pun mulai panik. Namun kata dokter, tanda2 kalo mau melahirkan adalah nyeri/mulas dengan intens setiap beberapa menit sekali disertai keluarnya bercak darah. Saat itu kira2 jam 8, intensitas nyeri masih kira2 30 menit sekali. Jadi kami belum memutuskan pergi ke RS. Lagipula belum ada bercak darah yang keluar. Tapi masuk jam 10, intensitas nyeri dah mulai sering (5 menit sekali) dan saat di cek, ternyata dah mulai keluar bercak. Jadi kamu pun putuskan untuk pergi ke RS. Saat itulah, perjuangan Mama dimulai.
Diposting oleh
Papa Neo
0 komentar:
Posting Komentar